TLS adalah Transport Layer Security yang berfungsi mengamankan privasi data, dimana hal ini sama seperti yang dilakukan oleh SSL. Karena SSL sudah tak lagi digunakan, maka beberapa orang-orang sering menyebutnya dengan TLS.
Sementara itu, HTTPS merujuk kepada ekstensi HTTP. Website yang sudah berhasil menginstall dan mengaktifkan sertifikat SSL/TLS bisa memakai protokol HTTPS untuk menjadikan koneksi lebih aman dengan server.
Secara digital, cara kerja SSL yaitu mengunci cryptographic key ke informasi perusahaan yang akan diidentifikasi. Data pun akan terenkripsi dengan sangat baik dalam proses transfer sehingga pihak ketiga tak dapat masuk dan mencuri informasi yang sangat sensitif tersebut.
Tidak hanya private key dan public key, SSL/TLS tentu memiliki session key pada setiap secure session yang unik. Ketika visitor sedang mengetikkan alamat URL yang sudah diamankan SSL pada kolom web browser atau membuka halaman situs web yang sudah dilindungi, browser dan web server akan membuat koneksi agar terproteksi.
Di koneksi awal, public key dan private key diperlukan untuk membuat session key, yang kemudian mengenkripsi dan mendekripsi data yang tengah ditransfer. Session key ini akan tetap valid dalam kurun waktu yang terbatas dan hanya bisa digunakan pada session tertentu.
Anda bisa mengetahui suatu website menggunakan SSL atau tidak dengan terlihatnya ikon gembok atau bar hijau yang muncul pada bagian atas browser. Ikon tersebut juga bisa diklik sehingga Anda dapat mengetahui siapa yang menyimpan informasi sertifikat dan juga untuk mengelola pengaturan SSL.
Apabila terjadi Error HTTP Anda bisa membaca artikel HTTP Error 500 dan HTTP Error 503.
SSL/TLS wajib dipasang kapan pun saat terdapat informasi sensitif, seperti username dan password, atau ketika dalam proses pembayaran, sedang ditransfer atau dipindahkan.
Sertifikat SSL/TLS memiliki tanggung jawab untuk memastikan jika hanya terdapat satu – orang atau organisasi yang dizinkan uploader – yang bisa mengakses data yang sedang dipindahkan. Tentunya hal ini sangat penting terlebih semua informasi tersebut harus melewati banyak perangkat dan server sebelum tiba di ‘tempat tujuan’.
Ada tiga alasan utama yang mengharuskan Anda mengaktifkan SSL/TLS di website:
SSL sudah hampir digunakan pada semua perangkat sehingga sangatlah mungkin jika sertifikat ini menjadi pilihan serbaguna di zaman multi-device. Menggunakan SSL mempunyai banyak kelebihan, terutama di sisi waktu dan uang. Jadi, ini adalah pilihan yang terbaik.
Jawabannya adalah Ya!
Pada tahun 2014, Google mengubah algoritmanya dalam mengutamakan website yang mempunyai sertifikat SSL. Sejak saat itulah, sebagian besar website akhirnya menggunakan SSL. Secara resmi, Google menyatakan jika situs dengan SSL mempunyai peringkat yang lebih baik dibandingkan dengan situs/web yang tak mengaktifkan SSL meskipun semua faktor yang diperhitungkan sama dengan situs yang menggunakan SSL. Selain itu, situs yang aman tanpa SSL hanya bisa menciptakan peluang 1% dari hasil pencarian. Hal ini tentu akan berbeda jika suatu website mempunyai SSL. Dari 40% hasil pencarian, setidaknya terdapat satu situs dengan SSL yang muncul pada halaman pertama.
Sederhananya, walaupun sedikit, SSL tentu memberikan dampak pada SEO. Dengan menggunakan sertifikat SSL pada situs, Anda tak membutuhkan usaha ekstra untuk memberi tahu orang-orang jika situs yang anda miiki aman, misalnya dengan membuat inbound link profile yang kuat. Walaupun demikian, bukan berarti Anda sudah tidak perlu menulis profil singkat di website.
Di satu sisi, Anda harus mengetahui jika mesin pencari menggunakan beragam metric dalam menentukan peringkat website. Salah satu metricnya yaitu seberapa banyak orang kembali (bounce back) dari situs ke halaman hasil pencarian. Mengaktifkan sertifikat SSL tentu saja akan meghasilkan perbedaan antara user yang langsung masuk menuju situs Anda atau klik melalui mesin pencari. Metric lain yang digunakan dalam memberikan peringkat pada situs dapat terpengaruh ketika Anda memilih untuk mengaktifkan atau tidak mengaktifkan sertifikat SSL.
Memasang SSL tentu akan memberikan dampak pada performa website Anda dalam mesin pencari. Namun, ini bukan menjadi satu-satunya alasan mengapa Anda harus menggunakan SSL. SSL juga dapat dimanfaatkan untuk meraih kepercayaan pelanggan lebih banyak dan meningkatkan SEO.
Anda juga bisa menggunakan All In SEO untuk meningkatkan performa website, Baca cara selengkapnya disini.
Selama setup, Anda mengkonfigurasikan sertifikat SSL untuk mentransmisikan data menggunakan HTTPS. Dua teknologi ini akan saling membantu dan bekerja sama sehingga Anda tak dapat menggunakan salah satunya saja.
URL selalu didahului dengan HTTP (Hypertext Transfer Protocol) atau HTTPS (Hypertext Transfer Protocol Secure). Dengan memperhatikan gambar di bawah ini, Anda dapat mengetahui bagaimana suatu data yang dikirim dan diterima ditransmisikan.
Cara lain untuk mengetahui apakah sebuah situs sudah menggunakan SSL atau tidak, Cukup dengan melihat URL, apakah di depannya tertulis HTTP atau HTTPS. Anda perlu mengingat lagi jika koneksi HTTPS membutuhkan sertifikat SSL agar dapat berfungsi.
Sejumlah browser populer, termasuk Google Chrome, Firefox, dan Microsoft’s Edge, dapat menampilkan notifikasi aman atau tidaknya saat seorang user membuka situs melalui koneksi yang aman. Di Chrome, misalnya, akan menampilkan ikon gembok berwarna hijau di kolom address berada tepat di sampingnya dan terdapat pesan yang bertuliskan “secure”. Dengan mengklik pesan/ikon tersebut, user dapat mengetahui secara lengkap tentang sertifikat SSL.
Di samping itu, sejak Pembaharuan Chrome 68 pada Juli 2018, website yang tak menggunakan SSL/TLS akan diberi peringatan “not secure”.
Karena browser terus-menerus aktif menampilkan pesan peringatan apakah situs tersebut aman atau tidak, maka sebagai pemilik website, Anda sebaiknya segera melakukan tindakan pengamanan. Dengan demikian, visitor akan lebih yakin jika situs Anda aman dan tepercaya setiap kali mereka mengaksesnya.
Terkadang untuk memasang SSL/TLS pada sebuah website terasa membingungkan dan biasanya hanya dilakukan oleh para ahli website. Di sini Anda harus mengkalkulasi berapa jumlah uang yang sebaiknya perlu dipersiapkan.
Pertama, anda harus mengaktifkan akses SSH sebelum menginstall ACME client. Pada tahap ini, buat sertifikat SSL/TLS dan install via admin area web hosting.
Beberapa situs biasanya menawarkan layanan SSL/TLS seumur hidup. Anda hanya membutuhkan membeli layanan ini sekali saja dan Anda akan mendapatkan sertifikat SSL gratis.
Setelah SSL sudah aktif, force HTTPS dengan paste code snippet ke file .htaccess.
Sebenarnya, cukup mudah untuk memasang SSL/TLS pada WordPress. Pada CMS tersebut, biasanya terdapat plugin bernama Really Simple SSL dan SSL Insecure Content Fixer yang akan menangani bagian teknisnya. Namun, Anda sebelumhya masih harus membeli sertifikat SSL dari provider:
Setelah Anda berhasil membeli dan sudah menginstall, ubah pengaturan SSL pada dashboard WordPress (atau cukup menggunakan salah satu plugin yang sudah disebutkan di atas).
Login ke dalam akun WordPress dan buka Settings > General. Scroll ke bawah dan carilah kolom WordPress Address (URL) dan Site Address (URL) kemudian ubah HTTP ke HTTPS. Pastikan anda berhasil menyimpan perubahan yang sudah dilakukan dan cek kembali situs anda apakah SSL dan HTTPS sudah berfungsi dengan baik atau belum.
Sampai di sini, anda dapat menarik kesimpulan mengenai apa itu SSL. SSL adalah singkatan dari Secure Sockets Layer (sedangkan TLS merupakan kependekan dari Transport Layer Security) yang berguna untuk menjamin para visitor ketika hendak mengirimkan sebuah informasi sensitif dari server dan ke server lain. SSL akan mengenkripsi semua data yang ditransfer sehingga tak dapat dicuri maupun disadap oleh pihak ketiga, misalnya hacker dan scammer.
Website/situs yang menggunakan SSL/TLS dapat diketahui dengan adanya ikon gembok hijau pada kolom alamat browser. Klik ikon tersebut dan Anda dapat mengetahui secara jelas siapa pemegang sertifikat SSL tersebut.
Keberadaan SSL/TLS tentu akan memberikan dampak yang cukup signifikan di bidang keamanan, optimasi mesin pencari, dan juga memiliki pengaruh terhadap peringkat situs atau bahkan performa website jika dibandingkan dengan kompetitor. Dengan demikian, tidak hanya tool SEO powerful, tapi dengan adanya sertifikat SSL/TLS tentu akan menaikkan peringkat situs Anda pada mesin pencari.
Jangan lupa, Gunakanlah penyedia layanan Cloud VPS Hosting Yang Terbaik agar bisa memaksimalkan kinerja situs web milik Anda.